myblog
Duniaku....
Thursday, November 11, 2010
SUNGAI DI BAWAH LAUTAN......
Kisah Air Masin & Air Tawar
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak
kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan
(surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan..."Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih
untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Allahu Akbar...! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat
sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
PENEMUAN SUNGAI DIBAWAH LAUTAN...subhanallah
Kisah Air Masin & Air Tawar
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak
kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan
(surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan..."Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih
untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Allahu Akbar...! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat
sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Tuesday, November 3, 2009
Esok masih ada harapan lagi untuk ku....
Aku Bukan GAGAL!
Dalam sutu wawancara televisyen ESPN, ditayangkan suatu temubual di mana seorang bintang sukan yang terkenal mengisahkan tentang perjalanan kariernya:
“Lebih dari 3000 kali saya diberi kepercayaan untuk menjaringkan bola ke jaring lawan namun saya gagal melakukannya. Saya diberi 26 kali kepercayaan oleh tim saya untuk melakukan tembakan terakhir pada saat pertandingan final dan saya pun gagal. Lebih dari 300 kali saya berkontribusi dalam kekalahan tim saya Chicago Bulls dan kini saya masih digelar sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Sayalah Michael Jordan.”
Abraham Lincoln adalah seorang peribadi yang unik. Sifatnya yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan menghadapi berbagai rintangan dan menjadi orang yang berjaya. Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan
menjadi “batu loncatan” untuk maju dari satu keberhasilan kepada keberhasilan yang lebih tinggi. Lihatlah catatan sejarah hidupnya dibawah ini.
ABRAHAM LINCOLN
1816 : Keluarganya diusir dari rumahnya, sehingga ia harus bekerja
1818 : Ibunya meninggal dunia.
1831 : Gagal dalam bisnes
1832 : Gagal menjadi anggota legislatif. Ia kehilanganpekerjaan dan ingin sekolah di
fakultas hukum tetapi tidak diterima.
1833 : Meminjam wang untuk memulakan lagi perniagaan tetapi bangrap pada tahun itu juga.
Beliau harus melungsaikan hutangnya selama 17 tahun
1834 : Terpilih sebagai anggota legislatif
1835 : Bertunang, kemudian tunangannya mati dan beliau patah hati
1836 : Mengalami “nervous breakdown” dan terpaksa berbaring selama 6 bulan
1838 : Ingin menjadi pembicara badan legislatif, tetapi gagal
1840 : Ingin menjadi “Elector”, tetapi gagal
1843 : Ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal
1846 : Berhasil menjadi anggota kongres
1848 : Tidak terpilih untuk yang kedua kalinya sebagai anggota kongres
1849 : Melamar sebagai walikota, tetapi ditolak
1854 : Ingin menjadi anggota Senat Amerika, tetapi gagal
1856 : Mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden Amerika, tetapi gagal kerena beliau hanya
mendapat suara kurang dari 100
1858 : Ingin menjadi anggota Senat Amerika lagi,tetapi kalah
1860 : Terpilih menjadi Presiden Amerika Syarikat
Ya, kegagalan bukan pengakhiran bila……
1) Kita sedar bahawa setiap orang pernah gagal.
2) Kita sedar bahawa kasih dan pengampunan Allah tidak bergantung pada kegagalan kita.
3) Kita bersedia untuk bangkit kembali.
Billy Lim menulis sebuah buku yang sangat popular di Malaysia, judulnya Dare to Fail. Dalam buku tersebut ia mencantumkan beberapa survey yang menyatakan bahawa 240 kali proses jatuh bangun seorang bayi, sebelum ia mampu berjalan.
Menurut anda, ketika bayi itu jatuh, apakah ia akan menyalahkan orang tuanya kerana kurang membimbingnya, atau menyalahkan lantai kerana licin? Ooo… tidak, para bayi belum boleh berfikiran sejauh itu. Bahkan mereka menikmati sekali proses jatuh bangun itu. Mereka tanpa berfikir lama akan bangkit lagi dengan tersenyum dan semangat. Mereka bangkit dan berusaha mencuba sekali lagi, sekali lagi, dan sekali lagi. Sampai bila? Sampai mereka bisa berjalan.
Rupanya, sejak lahir, Tuhan telah mengajar kita bahawa….
Pertama, kegagalan adalah sesuatu yang normal dan alamiah...
Kedua, kunci menuju sukses adalah bangun dan bangkit dari kegagalan itu…
Jikalah anda merasa berputus asa karena gagal hari ini sadarlah bahawa kegagalan bukanlah suatu pengakhiran dari segalanya bila kita bersedia bangkit kembali dari kegagalan itu….Ayuh,kita sama bangun semula!!!